Alan Somantri: Gibran Gagal Melaksanakan Fungsinya Sebagai Wapres?

Alan Somantri:  Gibran Gagal Melaksanakan Fungsinya Sebagai Wapres?

BOGOR ~ Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, telah menjadi sorotan publik karena beberapa kontroversi. Berikut beberapa keburukan yang sering dikaitkan dengannya:

-Kontroversi Usia dan Pengalaman : Gibran maju sebagai calon wakil presiden pada usia 36 tahun, yang menimbulkan pertanyaan tentang pengalaman dan kematangannya dalam politik. Banyak yang menilai bahwa pencalonannya lebih karena faktor kedekatan keluarga daripada kapabilitas.

-Kasus Salah Sebut Asam Folat : Gibran salah menyebut asam folat sebagai asam sulfat saat berbicara tentang pencegahan stunting pada ibu hamil. Kesalahan ini membuatnya dijuluki "Samsul" dan menimbulkan banyak ejekan.

-Debat Cawapres yang Dinilai Kurang Etis : Penampilan Gibran dalam debat cawapres pertama 2024 mendapat kritik karena dinilai tidak etis dan terlalu tendensius menjatuhkan lawan bicaranya. Ia juga dinilai kurang mempresentasikan ide dan solusi permasalahan bangsa.

- Isu Nepotisme : Pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo Subianto menimbulkan isu nepotisme karena ayahnya adalah Presiden Joko Widodo. Banyak yang menilai bahwa ini tidak adil dan merusak sistem politik.

- Kurangnya Substansi dalam Debat : Gibran dinilai lebih fokus pada serangan pribadi daripada membahas gagasan dan kebijakan dalam debat. Ini membuatnya terlihat tidak substantif dan kurang siap dalam membahas isu-isu penting.

-Pengaduan Masyarakat : Sebagai Wakil Presiden, Gibran membuka layanan pengaduan masyarakat, yang dinilai kurang kerjaan oleh beberapa pengamat. Mereka menilai bahwa Gibran seharusnya fokus pada isu-isu besar negara daripada mengurus pengaduan masyarakat.

-Kritik atas Visi dan Misi : Beberapa pihak menilai bahwa visi dan misi Gibran kurang jelas dan tidak substantif. Mereka juga menilai bahwa Gibran lebih fokus pada gaya daripada substansi dalam politik. 

Pemerhati media sosial, Alan Somantri menilai. " Gibran merupakan sosok wapres yang tidak mampu menjalankan fungsinya sebagai wakil presiden (wapres), kita bisa lihat bersama dari pertama menjabat sampai sekarang yang dilakukan oleh Gibran, pertanyaan dan harapan dari rakyat Indonesia tidak ada yang bisa dijawab oleh Gibran sehingga menimbulkan sederet pertanyaan, apakah benar Gibran hanya lulusan SMP seperti yang viral dimediasi sosial? Kalau isu itu benar tentu negara dan rakyatnya yang akan jadi korban dari kebodohan Tersebut." Tandasnya.

Rakyat berharap kepada pihak-pihak yang berwenang agar dapat segera menyudahi polemik yang ada dinegeri ini, dengan cara tegakan hukum yang berkeadilan tegas dan tanpa intervensi untuk mendapatkan kepastian hukum, agar kedepan Rakyat dan pemerintah lebih fokus untuk bekerja sehingga negara republik Indonesia maju sejahtera dan bermartabat baik di mata rakyatnya maupun di mata dunia. Red