Disperindag dan Perumda Pasar Tohaga Saling Lempar Tanggung Jawab

Disperindag dan Perumda Pasar Tohaga Saling Lempar Tanggung Jawab

BOGOR - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Tohaga saling lempar tanggung jawab terkait kondisi pasar yang semakin sepi dan tidak beroperasi, seperti pantauan kami awak media di Pasar Rakyat Cijeruk Tahap II yang dibangun pada tahun 2021 dengan dana hibah sebesar Rp.4.000.000.000,- (empat miliar rupiah) dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.

Dari peninjauan langsung dilapangan yang menjadi sorotan utama berita yang sudah Metronusa.News tayangkan beberapa hari yang lalu tentang kondisi pasar Ciseeng, Pasar Rakyat Cijeruk Tahap II yang dibangun CV.JAGAT BUMI dan Konsultan Pengawas oleh PT. SINERGI EMPAT PERKASA dengan biaya Rp.2.661. 660.133 bahkan tidak ada sama sekali pedagang yang mau menempati atau kosong.

Dari komfirmasi kami yang mendatangani Disprindag beberapa lalu yang kami temui langsung terkait pasar rakyat yang dibangun pada 20 September 2022 dan selesai Desember 2022, itu mengungkap bahwa bukan tanggung jawab Disprindag.

"Pengelolaan pasar itu tanggung jawab Perumda Pasar Tohaga kami tidak berwenang mengurus pasar", ungkap Bapak Hartono Anwar yg akan memasuki masa pensiun dalam hitungan hari.

Kami awak media karena pihak Disprindag merasa tidak tepat dalam meminta tanggapan atas kondisi pasar rakyat yang menelan anggaran Rp.4 miliar itu karenà sangat disayangkan terkesan mubazir tidak berjalan sesuai harapan karenan terkunci dan tidak terisi, kami awak media mendatangi langsung Perumda Pasar Tohaga di wilayah pasar Cibinong pada selasa(03/6/2025).

"Terkaiat paasar Ciseeng dan Cijeruj itu kan awalnya seperti pasar Senin kamis, Kita berupaya untuk setiap hari pinginnya, akan tetapi segala upaya-upaya kita coba untuk memberikan para pedagang kesempatan mengisi dulu gratis dalam beberapa bulan tapi tetap mereka belum mau megisi, makanya yang kosong itu kita juga lagi membuat planning kedepannya dan banyak kendala lain dimana sepinya pasar juga enggannya pedagang masuk kedalam kios-kios tersebut", sekretariat Pasar Tohaga Firman katakan pada awak media. 

Perumda Pasar Tohaga seharusnya mengoptimalkan pengelolaan pasar agar tidak sia-sia pembangunannya.

Dengan saling lempar tanggung jawab antara Disperindag dan Perumda, harapan untuk revitalisasi pasar rakyat di Tohaga semakin suram. Masyarakat dan pedagang menunggu langkah konkret dari kedua instansi untuk mengatasi permasalahan ini dan memastikan pengelolaan pasar yang lebih baik di masa depan.(AlanRed)*