Siapa Yang Bertanggung jawab Atas Kematian di Acara Pernikahan Anaknya Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat!?

SOROTREPUBLIKA.COM| Tidak disangka moment kematian ditambah dengan nomenklatur baru yaitu kematiannya dengan berebut makan gratis di perhelatan pesta pernikahan. Ini mungkin baru pertama kali terjadi. Biasa yang pernah terjadi saat pembagian bantuan sosial atau pemberian daging qurban.
Semua kematian di atas disebabkan karena membludaknya massa dan titik pembagian tidak memadai sehingga terfokus hanya pada sedikit titik pembagian. Tentunya kesalahan ini sering terjadi karena kebodohan panitia.
Di pesta rakyat untuk memeriahkan pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi Putra dengan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina kudu menelan korban jiwa. Tiga orang tewas yakni dua warga sipil dan satu personel kepolisian.Sungguh ini sangat memalukan di dunia internasional.
Peristiwa yang belum pernah terjadi ini menambah nomenklatur lainnya dari kematian tragis rakyat Indonesia. Biasanya kematian ini terjadi saat berdesakan memperebutkan sembako, daging qurban dan kapal tenggelam karena over penumpang. Tapi, ini sangat melakukan.
Mati karena berserakan untuk mendapatkan makanan gratis di Pendopo Garut memperlihatkan betapa masyarakat muslim karena sudah banyak yang lapar. Peristiwa Jumat (18/7) di Garut hendaklah menjadi peristiwa terakhir.
Buat apa membuat izin keramaian di kantor polisi bila ujungnya kematian yang membuat miris terjadi? Apakah benar sudah sedemikian miskin rakyat Indonesia sampai- sampai menemukan jalan kematian banyak demi mengganjal perutnya yang lapar?
Aparat penegak hukum harus memeriksa penyelenggara acara, dan menjadikan ahkibat yang ada kaitannya atau dilatarbelakangi oleh sebab. agar kedepannya peristiwa ini tidak terjadi dikemudian hari. @AlanRed